Senin, 10 September 2012
Minggu, 09 September 2012
Sabar ada batasnya......????
“Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar
pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah
kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa
yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi,
dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).
Sabar Juga Ada Batasnya.....!!!!
kebanyakan
orang melontarkan kata-kata seperti itu, ketika dirinya mendapatkan
sesuatu hal yang tidak mengenakan (ejekan, hinaan, sakit hati, dsb).
sebuah pengalaman yang saya sendiri alami sehingga dapat melontarkan kata :
Janganlah kita
sekali-kali merasa benci atau kita malah balik dendam kepada orang yang
telah menyakiti kita, tetapi lebih baik kita mendo'akan supaya dia
dijauhkan dari sifat seperti itu.
Rosululloh bersabda :
Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita
mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan
dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’
akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas
musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”
Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas
niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang
lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)
Ambilah
hikmah dari setiap kejadian yang pernah kita alami, dan tetap
bersabarlah, karena setiap urusan manusia (mukmin) itu baik
Rasulullah SAW bersabda :
Janangan
pernah takut dan capek untuk bersabar, karena di sela sabar itu Allah
SWT telah memberikan ganjaran/ pahala tanpa batas. Setiap amalan akan
diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala
kesabaran itu, TANPA BATAS !!!!
Sebagaimana firman Allah SWT
“Sesungguhnya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala mereka tanpa
batas.”
(Az Zumar: 10)
sebagian sumber dari : http://jalandakwahbersama.wordpress.com/2009/06/27/sabar-dan-ikhlas/
Penulis : Abdul Latif Abidin
Tawadhu (Rendah Hati)
"Tak pernah merasa benci, walau tersakiti....
rendah hati dan berlapang dada...
sadarkan hati semua kesalahan ada pada diri."
Slogan diatas bisa disebut juga Tawadhu ......
Pengertian Tawadhu’ adalah rendah hati, tidak sombong. Pengertian
yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki
nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang tawadhu’
adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya
bersumber dari Allah SWT. Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak
pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih
baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi
yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan
niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap
menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.
Tawadhu ialah bersikap tenang, sederhana dan sungguh-sungguh menjauhi
perbuatan takabbur (sombong), ataupun sum’ah ingin diketahui orang lain
amal kebaikan kita.
Tawadhu merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah
selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu
merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat
islam. Perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini :
Rasulullah SAW bersabda: yang artinya “Tiada berkurang harta karena
sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan
melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).
Iyadh bin Himar ra. berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya
Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: “Bertawadhu’lah hingga seseorang
tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang tidak menganiaya
terhadap lainnya.(HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda, “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (HR. Muslim)
Ibnu Taimiyah, seorang ahli dalam madzhab Hambali menerangkan dalam kitabnya, Madarijus Salikin bahwa tawadhu
ialah menunaikan segala yang haq dengan bersungguh-sungguh, taat
menghambakan diri kepada Allah sehingga benar-benar hamba Allah, (bukan
hamba orang banyak, bukan hamba hawa nafsu dan bukan karena pengaruh
siapa pun) dan tanpa menganggap dirinya tinggi.
Tanda orang yang tawadhu’ adalah disaat seseorang semakin bertambah
ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya.
Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan
waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah
ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah
kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali
bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia
dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka
serta bersikap rendah hati kepada mereka.. Ini karena orang yang tawadhu
menyadari akan segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT,
untuk mengujinya apakah ia bersykur atau kufur.
Perhatikan firman Allah berikut ini : “Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml:
40).”
Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran yang menegaskan perintah Allah
SWT untuk senantiasa bersikap tawadhu’ dan menjauhi sikap sombong,
sebagai berikut :
”Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan
diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang
setinggi gunung” (QS al-Isra-37).
Firman Allah SWT lainnya: ”Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk
orang-orang yang tidak menginginkan kesombongan di muka bumi dan
kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa (QS al-Qashshash-83.)
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang
yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang
jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)
keselamatan. (QS. Al Furqaan: 63)
Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong. (QS: an-Nahl: 23)
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi
mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula)
mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami
memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS:
al-A’raf: 40)
Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”,
bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka
cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu
tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS.Al-Baqarah : 206)
Berikut beberapa contoh Ketawadhu’an Rasulullah SAW
1 Anas ra jika bertemu dengan anak-anak kecil maka selalu
mengucapkan salam pada mereka, ketika ditanya mengapa ia lakukan hal
tersebut ia menjawab: Aku melihat kekasihku Nabi SAW senantiasa berbuat
demikian. (HR Bukhari, Fathul Bari’-6247).
2. Dari Anas ra berkata: Nabi SAW memiliki seekor unta yang diberi
nama al-’adhba` yang tidak terkalahkan larinya, maka datang seorang
‘a’rabiy dengan untanya dan mampu mengalahkan, maka hati kaum muslimin
terpukul menyaksikan hal tersebut sampai hal itu diketahui oleh nabi
SAW, maka beliau bersabda: Menjadi haq Allah jika ada sesuatu yang
meninggikan diri di dunia pasti akan direndahkan-Nya. HR Bukhari (Fathul
Bari’-2872).
3. Abu Said al-Khudarii ra pernah berkata: Jadilah kalian seperti
Nabi SAW, beliau SAW menjahit bajunya yang sobek, memberi makan sendiri
untanya, memperbaiki rumahnya, memerah susu kambingnya, membuat
sandalnya, makan bersama-sama dengan pembantu-pembantunya, memberi
mereka pakaian, membeli sendiri keperluannya di pasar dan memikulnya
sendiri ke rumahnya, beliau menemui orang kaya maupun miskin, orang tua
maupun anak-anak, mengucapkan salam lebih dulu pada siapa yang
berpapasan baik tua maupun anak, kulit hitam, merah, maupun putih, orang
merdeka maupun hamba sahaya sepanjang termasuk orang yang suka shalat.
Dan beliau SAW adalah orang yang sangat rendah hati, lembut
perangainya, dermawan luar biasa, indah perilakunya, selalu berseri-seri
wajahnya, murah senyum pada siapa saja, sangat tawadhu’ tapi tidak
menghinakan diri, dermawan tapi tidak berlebih-lebihan, mudah iba
hatinya, sangat penyayang pada semua muslimin. Beliau SAW datang sendiri
menjenguk orang sakit, menghadiri penguburan, berkunjung baik
mengendarai keledai maupun berjalan kaki, mengabulkan undangan dari para
hamba sahaya siapapun dan dimanapun. Bahkan ketika kekuasaannya SAW
telah meliputi jazirah Arabia yang besar datang seorang ‘A’rabiy
menghadap beliau SAW dengan gemetar seluruh tubuhnya, maka beliau SAW
yang mulia segera menghampiri orang tersebut dan berkata: Tenanglah,
tenanglah, saya ini bukan Raja, saya hanyalah anak seorang wanita
Quraisy yang biasa makan daging kering. (HR Ibnu Majah-3312 dari abu
Mas’ud al-Badariiy)
Berbicara lebih jauh tentang tawadhu’, sebenarnya tawadhu’ sangat
diperlukan bagi siapa saja yang ingin menjaga amal shaleh atau amal
kebaikannya, agar tetap tulus ikhlas, murni dari tujuan selain Allah.
Karena memang tidak mudah menjaga keikhlasan amal shaleh atau amal
kebaikan kita agar tetap murni, bersih dari tujuan selain Allah.
Sungguh sulit menjaga agar segala amal shaleh dan amal kebaikan yang
kita lakukan tetap bersih dari tujuan selain mengharapkan ridha-Nya.
Karena sangat banyak godaan yang datang, yang selalu berusaha mengotori
amal kebaikan kita. Apalagi disaat pujian dan ketenaran mulai datang
menghampiri kita, maka terasa semakin sulit bagi kita untuk tetap bisa
menjaga kemurnian amal shaleh kita, tanpa terbesit adanya rasa bangga
dihati kita. Disinilah sangat diperlukan tawadhu’ dengan menyadari
sepenuhnya, bahwa sesungguhnya segala amal shaleh, amal kebaikan yang
mampu kita lakukan, semua itu adalah karena pertolongan dan atas ijin
Allah SWT.
Tawadhu’ juga mutlak dimiliki bagi para pendakwah yang sedang
berjuang meninggikan Kalimatullah di muka bumi ini, maka sifat tawadhu’
mutlak diperlukan untuk kesuksesan misi dakwahnya. Karena bila tidak,
maka disaat seorang pendakwah mendapatkan pujian, mendapatkan banyak
jemaah, dikagumi orang dan ketenaran mulai menghampirinya, tanpa
ketawadhu’an, maka seorang pendakwah pun tidak akan luput dari berbangga
diri atas keberhasilannya.
Sumber : http://jalandakwahbersama.wordpress.com/2009/06/09/tawadhu-rendah-hati/
Larangan Musyrik (Syirik Besar)
Assalmu'alaikum warrahmatullohi wabarakatu
Alhamdulilahirobbil'alamin
puji syukur kehadirat Illahi Robbi yang mana telah memberikan
kesempatan untuk tetap bisa beraktivitas dalam jalur kesadaran dan
nikmat lindungan-Nya yang tak ada dua.
Dalam kesempatan ini,
dengan masih belum lengkapnya dan masih dalam proses belajar membuat
blog, dan tentunya jauh dari sempurna.
Allah SWT berfiman,
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya:
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan
Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezaliman yang besar".
(QS. Luqman: 13).
Jelas bukan ...!! bahwa musyrik itu adalah kedzaliman yang amat besar, lebih dari mencuri dan sebagainya.
kebanyak orang dari jaman ke jaman hingga sekarang hatinya telah buta oleh yang namanya musyrik (menyekutukan Allah).
beberapa faktor terjerumusnya manusia ke dalam jurang kemusyrikan :1. Lingkungan (Adat Istiadat setempat)
Kenapa saya jadikan itu no satu, karena fakta membuktikan dan pengalaman saya
sendiri faktor lingkungan (Adat istiadat setempat) bisa menjadikan kita
musyrik (menyekutukan Allah) sebagai contoh banyak berita di televisi
setiap hari raya orang-orang menyediakan sesajen kepada yang
dianggapnya adalah keramat, atau apalah sebagai meminta pertolongan
supaya di banyakannya rejeki dan lain sebagainya.
Musyrik
(menyekutukan Allah) namanya, kenapa??? istilahnya mereka telah
menduakan/ menyekutukan Allah, dengan cara mereka meminta pertolongan
atau mempercayai bahwa yang dianggap keramat atau apalah namanya itu.
Padahal Allah telah mengancam tidak akan mengampuni dosa bagi orang yang melakukan Musryik (menyekutukan Allah)...
Allah SWT berfirman
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ
يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ
بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya:
Artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar."
(QS. An-Nisaa: 48).
2. Kurang Iman (kurang tau tentang agama)
Kurang imannya (kurang tau tentang agama) tentunya ISLAM, juga dapat menjadikan kita musyrik, karena kurang tahunya apa yang dibolehkan dan dilarangnya dalam kehidupan sehari2.
Orang yang kurang imannya dapat dengan mudahnya mereka terjerumus kedalam jurang kemusryrikan, karena orang yang seperti itu bisa saja ikut-ikutan dan gampang percaya terhadap hal-hal yang tentunya musyrik, seperti halnya contoh no 1 karena adat istiadat, yang ikut-ikutan dan tak tau dasar dan artinya seperti appa
nah makin jelas kan....!!?? bagi
kawan-kawan yang mengalami atau pernah melihat kejadian seperti itu,
saran dari saya bertaubat dan tegurlah mereka (sanak saudara, teman atau
orang terdekat). Jangan sampai mereka semakin parah dengan
kemusyrikannya itu. karena kalau dibiarkan sama saja kita seperti
mereka.
3.Kurang puasnya dengan apa yang didapat
Kebanyakan
orang menghalalkan cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, banyak
kejahatan-kejahatan diamana2 seperti pencurian, judi dan sebagainya.
dalam hal berdagang pun karena banyaknya saingan, sering terjadi
kecurangan yang tentunya malah menjerumuskan mereka ke jurang
kemusyrikan. seperti contoh mereka pergi ke orang yang bisa (dukun)
untuk supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih, karena kurangnya
penghasilan yang mereka dapat. Tanpa pikir panjang mereka melakukan hal
tersebut demi mendapatkan kepuasannya itu.
Kemusyrikan hanya akan membawa petaka baik di dunia maupun di akhirat. Meski pada awalnya menjanjikan keindahan atau berupa kekayaan dunia, namun pada hekekatnya kemusyrikan, salah satu bentuknya percaya terhadap dukun dan pesugihan, sejatinya telah bersekutu dengan setan.
Mungkin hanya sedikit yang bisa saya tulis, Semoga bermanfaat bagi kehidupan kawan semua. "sesama muslim adalah bersaudara"
Sebagian saya ambil dari :
(http://hikmahteladan.blogspot.com/2011/11/beberapa-dalil-tentang-musyrik.html)
(http://hikmahteladan.blogspot.com/2011/11/beberapa-dalil-tentang-musyrik.html)
Penulis :
Cara Masang jam di blog
assalamu'alaikum,,,
mau berbagi neh, bagaimana sih cara memasang jam di blog kita............????????????
beli jam tangan or jam dinding di toko-toko terdekat, beli gak usah yg mahal mahal, yang penting bisa jalan, selanjutnya kita foto,, lalu cetak dan tempel deh di blog,,,,,,,,,,, ahahahaha becanda kawan.. ahahah
Cara-cara masang jam di blog :
- Linggih ka www.clocklink.com
- Klik wae pada menu Gallery
- Kanggo contoh kategori analog urang pilih,
- Salajengna klik view html tag di kotak di handap jam nu ku urang di pilih teras salajengna timbul halaman anyar di window anyar. (kade nu teu ngartos tong lieur) lajengken ka tahap salajengna.
- Langsung wae urang pilih accept
- Salajengna urang kantun milih warna (color), {time zone kanggo Waktu Indonesia Bagian Barat saena mah Pilih JOG : Jogyakarta Indonesia Time (GMT + 07.00)}sareng tong hilap tulisken ukuran (size) jam supados sesuai jeung sidebar tempat nyimpen jam eta engkena. tuasa oge diatur engkena.
- Copy sadaya kode HTML (nu luhur wae nu handapna mah teu kedah) salajengna urang tiasa ngopyken kanu tag html di blog urang.
- login ka blogger nganggo ID nyalira
- Klik Tata Letak
- Klik tab Elemen Halaman atanapi dasar-dasar
- Klik Tambah Gadget
- Klik tanda plus (+) untuk HTML/Javascript
- Kantun nerapken (paste) kode nu tadi ku urang di copy.
- Rengse
Langganan:
Postingan (Atom)